KENDATI pelaksanaan perekaman data E-KTP di Kota Semarang belum kelar secara keseluruhan, namun mampu
meraih prestasi yang membanggakan. Kota Semarang berhasil masuk peringkat tiga terbaik untuk wilayah barat,
meliputi wilayah Sumatera, Jawa dan Bali.
Namun dari prestasi yang cukup membanggakan itu dinilai masih ada kekurangan
yang masih
perlu dibenahi.
Dikatakan, Kepala Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Semarang, Mardiyanto, Kementerian Dalam Negeri memberikan penghargaan itu yang tertuang dalam SK No 471.13/70 Tahun
2013. Rencana piagam penghargaan itu diberikan
sekitar awal bulan Maret, sekaligus hadiah satu unit sepeda motor.
"Penghargaan ini tentu suatu prestasi yang cukup membanggakan, ini berkat kerjasama semua pihak,
Kami berharap menjadi nomor satu,
tapi Kota Bogor dan Padang Pariaman
dinilai lebih inovatif lagi,"jelas Mardiyanto, kemarin.
Tiga faktor penilaian yang mengantarkan Kota Semarang masuk peringkat tiga besar adalah, dalam satu alat perekaman mampu melakukan perekaman data wajib E-KTP yang terbanyak. Dalam satu hari dengan satu alat, rata-rata merekam1.500-1.700 wajib E-KTP.
"Kedua, Kota Semarang dinilai bisa melakukan terobosan
terobosan atau inovasi untuk menjaring wajip KTP, diantaranya menjaring ke sekolah-sekolah, mal,
pasar, lembaga pemasyarakatan, rumah sakit, dan lainnya. Ketiga, karena melibatkan
peraan serta masyarakat " bebernya.
Ditambahkan Mardiyanto, hingga saat ini, realisasi perekaman data wajib E-KTP sendiri baru 86% dari
jumlah wajib E-KTP sekitar 1,2 juta jiwa atau baru sekitar 1,029 juta orang. Sedangkan sisanya masih ada sekitar 150 ribuan
orang yang belum perekaman data.
"Kami
tidak akan mengejar supaya bisa mencapai target 100%
karena sesuai dengan arahan dari Kemendagri, yang penting terus melakukan upaya-upaya untuk mampu
menjaring wajib E-KTP," imbuhnya.
Terpisah,
anggota Komisi A DPRD Kota Semarang, Imam
Marjuki memberikan apresiasi atas
keberhasilan peringkat ketiga
pelaksanaan program E-KTP yang diraih oleh Pemkot Semarang. Namun, dari prestasi yang cukup
membanggakan tersebut masih ada kekurangan yang masih perlu dibenahi.
Dan 1,2 juta masyarakat
yang wajib KTP, menurut Imam Marjuki, masih
ada sekitar 15% yang belum rampung pendataannya.
Hal tersebut sangat disayangkan, meskipun itu mungkin disebabkan karena adanya kendala pada wajib KTP. Seperti karena menderita gangguan fisik, usia
lanjut, dan akses jalan tak memadai.
"Kami
ingin pemkot menuntaskan kekurangan ini secara proaktif,
karena 15% yang tersisa ini angka yang tidak sedikit, dan bukan perkara yang mudah. Mengingat dana
anggaran yang dikeluarkan sudah banyak," ujar politisi dari PKS
ini.
Ditambahkan,
penghargaan itu juga tidak terlalu sesuai dengan kondisi di lapangan. Sebab, kenyataannya proses penyelesaian program E-KTP
tersebut meleset dari target awal. Dan yang semula ditargetkan awal September
2012 selesai, namun ternyata sampai sekarang belum juga selesai.
Proses
pelaksanaan E-KTP tersebut diharapkan cepat selesai karena pembagian E-KTP direncanakan mulai awal
Maret mendatang, Saat pengambilan E-KTP, diharapkan masyarakat juga diberikan kemudahan. Yaitu tidak harus datang
sendiri dan melakukan sidik jari, melainkan sebaiknya juga bisa dikuasakan dengan
membawa KTP yang lama untuk ditukarkan dengan yang baru. (lif/sae)
Sumber dari :
Harian Semarang, Selasa 12 Februari
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar