Pages

Kamis, 23 Juni 2011

Kapolda Ditantang Berantas Togel

SEMARANG– Kapolda Jateng Irjen Pol Erward Aritonang ditantang segera menuntaskan judi toto gelap (togel) yang kembali marak di sejumlah daerah Jawa Tengah.

Menurut Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Semarang Imam Mardjuki, pimpinan Polda sekarang harus bisa meneladani keberanian dari mantan Kapolda Chaerul Rasyid. Dia meminta agar mereka yang ditangkap dengan tuduhan terlibat togel tidak hanya pemain kelas teri, tapi juga harus menyentuh bandar atau bos besarnya.

”Apalagi ini jelang Ramadan. Tentu maraknya peredaran togel ini sudah sangat meresahkan dan bisa mengganggu kekhusyukan umat Islam dalam menjalankan ibadah,”katanya kemarin. Dari laporan yang diterima Imam secara lisan maupun tulisan, pelaku judi togel ini merupakan pemain lama. ”Jika memang benar pemain lama terlibat, polisi semestinya dengan mudah menutup.Tentunya polisi punya data-data itu. Saya pikir tinggal inisiatif atau kemauan dari polisi saja,” tandasnya.

selengkapnya baca Seputar Indonesia, Kamis 23 Juni 2011

Rabu, 15 Juni 2011

Kekosongan Blangko KTP Diduga Sengaja

SEMARANG – Kekosongan blangko KTP di Kecamatan Banyumanik dan Tembalang sudah teratasi setelah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), mendistribusikan blangko, Senin (14/6).

Dispendukcapil berdalih kekosongan blangko terjadi karena masih dalam proses tender sehingga pengiriman blangko ke kecamatan terlambat. Anggota Komisi A DPRD Kota Semarang Imam Mardjuki menegaskan keterlambatan pengiriman blangko KTP ke kecamatan dengan alasan apa pun, membuktikan ketidaksigapan petugas Dispendukcapil dalam pelayanan publik.Semestinya dengan perhitungan stok yang ada, sudah dapat diperkirakan waktu habisnya. []

selengkapnya baca Seputar Indonesia, Rabu 15 Juni 2011

Keluyuran, PNS Terjaring Razia

SEMARANG– Delapan PNS di lingkungan Pemkot Semarang kemarin terjaring razia petugas gabungan saat keluyuran di pusat perbelanjaan. Para PNS yang terjaring antara lain dari Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.

Operasi gabungan yang dilakukan petugas Inspektorat, Badan Kepegawaian Daerah (BKD),dan Satpol PP itu antara lain digelar di Pasar Johar,kompleks Pertokoan Jalan Kranggan, Mal Citraland, swalayan Ada,dan Java Mal Semarang. Mereka terjaring karena kedapatan belanja saat jam kerja dan masih menggunakan pakaian dinas.

selengkapnya baca Seputar Indonesia, Rabu 15 Juni 2011

PNS "Ngemall" Pada Jam Kerja

Peterongan, WJ

SEBANYAK delapan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Semarang, Selasa (14/6) Siang, terjaring razia yang dilakukan oleh aparat penegak disiplin setempat saat "ngemall" pada jam kantor. Mereka terjaring saat asyik berbelanja di sejumlah pusat perbelanjaan.

Razia digelar tim gabungan yang terdiri atas Inspektorat, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang. Para petugas menyasar sejumlah tempat belan­ja, yang diduga sering disambangi PNS pada jam kerja, antara lain Pasar Johar, kompleks pertoko­an Jalan Kranggan, Mal Ciputra Simpanglima, Swalayan Ada Majapahit, dan Java Supermall Jalan MT Haryono, Peterongan.

Mereka terjaring aparat karena kedapatan berbelanja di waktu jam kerja dan masih menggu­nakan pakaian dinas. Saat razia di Hypermart Java Supermall, sempat terjadi adu mulut antara petugas dengan Siti Fatimah, guru Matematika SMA 15 yang terjaring razia. Fatimah berkilah, dirinya tidak melanggar aturan karena jam kerja guru dari pukul 07.30-12.30.

"Saya tidak merasa melanggar aturan jam kerja. Silakan cek ke SMA 15," kata Fatimah.

Nekat belanja

Fatimah di sisi keranjang be­lanja tetap nekat melanjutkan ak­tivitas belanja bersama rekannya, Tati Haryani, staf TU SMA 15. Keduanya menolak ketika petugas meminta kartu pengenal dengan alasan tidak membawa.

Kasi Pemerintahan di Wilayah III Inspektorat Pemkot Semarang, Djoni Nurdjajasjah mengatakan, kedelapan PNS yang terjaring itu sehari-hari bekerja di Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.

Dikatakannya, razia gabungan yang dilakukan itu, dilakukan untuk menegakkan Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sesuai aturan jam kerja PNS guru adalah sampai pukul 14.00, sedangkan PNS lain di wilayah Pemkot sampai pukul 16.00. "Apabila PNS ingin pergi ke mal, meskipun sudah selesai jam kantor, diimbau untuk ganti pakaian dulu," katanya.

Para PNS yang kepergok "nge­mall" pada jam kantor itu akan dipanggil di kantor Inspektorat, untuk diminati keterangan, se­kaligus mengambil kartu tanda pengenalnya. "Kalau mereka terbukti melanggar, akan dikenai saksi, mulai teguran hingga pe­ngurangan gaji secara berkala."

Terpisah, anggota Komisi A DPRD Kota Semarang Imam Mardjuki fenomena PNS yang "ngemall" saat jam kerja masih banyak ditemui di Kota Semarang.

"Hal ini menunjukkan jika mental PNS masih ada yang tidak berdisiplin meskipun tidak bias di gebyah uyah atau disamaratakan pada semua," katanya. (her)

Sumber dari WARTA JATENG, Rabu, 15 juni 2011

Asyik Belanja, PNS Dirazia

SEMARANG - Delapan PNS terjaring razia yang digelar aparat gabungan Satpol PP, BKD Kota, dan Inspektorat Wilayah III Kota di kompleks pertokoan Jl Kranggan, Mal Citraland, Ada Majapahit dan Java Mall. Mereka kedapatan asyik belanja saat jam kerja dan masih berpakaian dinas, Selasa (14/6).

Kedelapan PNS terdiri atas guru dan pegawai Dinas Kesehatan Kota. Terjadi adu mulut saat petugas menangkap seorang PNS di Java Mall. Petugas yang mendapati seorang guru berbelanja di Hypermart. []

selengkapnya baca suara merdeka, Rabu 15 Juni 2011

Selasa, 14 Juni 2011

TIAP KECAMATAN AKAN PUNYA IBUKOTA

BALAIKOTA - Untuk men­dukung optimalisasi pela­yanan masyarakat dan mengurangi kepadatan te­ngah kota, ke depan setiap kecamatan akan memiliki ibukota sendiri-sendiri.

Hal tersebut diungkap­kan Ketua Pansus Ra­perda Kecamatan DPRD Kota Semarang, Imam Mardjuki. Menurutnya, pembahasan soal keber­adaan ibukota di setiap kecamatan itu berdasarkan atas PP No 19/ 2008 tentang Kecamatan.

"Saat ini kita terns mem­bahas soal adanya ibukota di tiap kecamatan. Nan­tinya, keberadaan ibukota akan ditempatkan sesuai letak kantor kecamatan itu berdiri atau kelurahan tem­pat kantor kecamatan itu berdiri yang akan menjadi ibukotanya. sebagai con­toh, kantor camat Sema­rang Tengah berada di Ja­lan Seteran Utara yang masuk dalam wilayah Ke­lurahan Miroto. Dengan begitu, kelurahan itu akan menjadi ibukotanya," jelasnya,

*Otonomi

Dia menambahkan, tujuan dibahasnya ibukota itu sebagai upaya pelak­sanaan otonomi di wilayah kecamatan. Dari otonomi itu, maka ibukota keca­matan akan bertugas atau berfungsi sebagai pusat pelayanan masyarakat setempat.

"sehingga sirkulasi ke­padatan dapat terpusat di tiap ibukota kecamatan. Hasilnya, kinerja keca­matan sendiri diharapkan akan lebih optimal," tegas­nya.

sumber dari : wawasan, Selasa 14 juni 2011

Kecamatan Diharapkan Punya Ikon

SEMARANG TENGAH - setiap kecamatan di Kota Semarang diharapkan memiliki ikon atau citra yang kuat, sebagai bagian dari optimalisasi kecamatan yang akan memiliki otonomi. Ketua Pansus Raperda Kecamatan Imam Mardjuki menyatakan, setiap kecamatan nantinya akan memiliki ikon. la men­contohkan, Kecamatan Semarang Tengah sebagai pusat bisnis, Gunungpati sebagai sentra budidaya tanaman, dan Semarang Utara sebagai sentra ikan. 11 Idealnya, setiap kecamatan ada ikonnya sehingga lebih terpusat. Itulah upaya otonomi kecamatan," kata Imam yang juga anggota komisi A DPRD Kota, beberapa waktu lalu. (her)

sumber dari : WARTA JATENG, Senin 13 juni 2011

Jumat, 10 Juni 2011


IMAM PKS. Peninjauan advokasi pembangunan, Sabtu (28/05/11)
di wilayah RT. 08 RW. 02
Kelurahan Bangetayu Kulon
Kecamatan Genuk
Kota Semarang